Senin, 14 Januari 2013

PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN BUAH NAGA


Laporan : Kuliah Kerja Profesi  (KKP)

PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN BUAH NAGA ( Hyloccereus sp )
DI KEBUN SABILA FARM DESA PAKEMBINANGUN SLEMAN JOGJAKARTA
                                                                  Oleh :
 





Nama  : Steven Mamala
   Npm   :  041 209 030









PROGRAM STUDI AGRONOMI
 FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2012







HALAMAN  PENGESAHAN

Nama               : Steven Mamala
Npm                : 041 209 030
Makalah          : Laporan Kegiatan Magang/ Kuliah Kerja Propesi( KKP)
Judul               : Panen Dan Pasca Panen Tanaman Buah Naga (Hyloccereussp)
Program Stud i: Agronomi
Fakultas          : Pertanian
Universitas      : Khairun Ternate

Telah disyahkan oleh penyelenggara sebagai syarat untuk mengakhiri kegiatan Magang/Kuliah Kerja Propesi ( KKP ) di Sleman yogyakarta.


Ternate, 17 September 2012


    Disyahkan oleh

                 Pembimbing I                                                   Pembimbing II
                                                                                             

 (Shubzan Andi. Mahmud SP.,M,Si)                             (Betty Lahati, SP.,M,Si)
      NIP :19730917200212-1001                                    NIP :19750228200801-2008

Ketua Program Studi Agronomi


( Sarni SP., M,Si )
                                              NIP :19801106200801-2024






KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat kesehatan dan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ Panen dan Pasca Panen Tanaman Buah Naga” dengan baik. Laporan ini di susun berdasarkan hasil dari Kuliah Kerja Profesi (KKP), di Pakembinanguan Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Dengan laporan diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan penambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Dalam menyusun laporan ini, penulis masih merasa jauh dari kesempurnaan, namun penulis mencobah  memperbaiki akan kekurangan tersebut dengan menerima kritik dan saran yang bersifat konstruksi dari dosen-dosen pembimbing teman-teman maupun semua pihak, yang tidak terlepasakan dari nuansa-nuansa ilimiah dan nilai-nilai akademik.
Akhirnya kata dari penulis semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

                                                                                   
                                                                                    Ternate, 7 Januari 2013
                                                                                                Steven Mamala







DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vi
BAB.I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2. Tujuan...................................................................................................... 3
BAB.II. DESKRIPSI  WILAYAH KKP
2.1. Letak Geografis....................................................................................... 4
2.2. Iklim Dan Tanah...................................................................................... 4
2.3. Potensi Wilayah....................................................................................... 5
2.4 Kondisi Umum Kebun Sabila Farm......................................................... 6
2.5 Manfaat Buah Naga................................................................................. 7
2.6 Jenis Gizi Dan Kandungan....................................................................... 7
BAB.III. METODE PENGAMBILAN  DATA
3.1. Tehnik Pengambilan Data....................................................................... 8
3.1. Jenis Dan Sumber Data........................................................................... 8
BAB.IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Produksi buah naga di kebun sabila farm................................................ 9
4.3. Panen Dan Pasca Panen........................................................................ 12
BAB.V. PENUTUP              
5.1.  Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2.  Saran.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18



DAFTAR TABEL


Tabel 2.6  : Jenis Gizi Dan Kandungan................................................................... 7
Tabel 4.2 : Data Hasil Panen Tahun 2006-200-12................................................... 9
Tabel 4.3 : Data Hasil Panen Tahun 2009-2012...................................................... 10




 
DAFTAR LAMPIRAN

6.1  Foto Kegiatan Di Lapangan........................................................................... 17
6.2  Jadwal Kegiatan............................................................................................. 19



I.                   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman Buah Naga (Hyloccereus sp) sangatlah menarik dan saat ini tanaman buah naga telah menjadi salah satu fenomena di dunia usaha pertanian. Walaupun buah ini belum terlalu lama dibudidayakan di Indonesia, namun saat ini banyak orang yang mulai tertarik dengan keberadaan buah ini. Tanaman dengan buah berwarna kulit merah dan warna daging yang berbeda, menjadi sangat menarik di dunia pertanian Indonesia. Hal ini disebabkan karena keberadaan buah ini memiliki peluang usaha yang sangat menjanjikan. Selain itu pengembangan tanaman Buah Naga sangat cocok dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Buah naga berasal dari beberapa negara yang memiliki nama umum pitaya, dragon fruit, strawberry pear, atau night blooming cereus. Nama lain di beberapa negara seperti di Meksiko, Guatemala Amerika Tenggara dikenal sebagai pitaya, pitahaya, pitajaya, pitaya roja, dan pitahaya de Cardón. (Luders dan McMahon 2006). Tumbuhan ini termasuk tumbuhan CAM  (Crassulacean Acid Metabolisme), yang adaptasi terhadap intensitas cahaya tinggi. Stomata menutup siang hari dan membuka malam hari. Pengambilan co2 pada malam hari untuk disintesis menjadi asam krassulasen.
Perkembangan buah naga besar-besaran di beberapa negara Asia yaitu dalam Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Permintaan konsumen yang begitu tinggi, sehingga usaha budidaya naga sangat menguntungkan (Kristanto, 2008). Kebanyakan Buah Naga yang ditanam pada saat itu adalah yang jenisnya berwarna putih. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, buah ini mulai ditanam secara komersil pada tahun 2000 dan mulai dikembangkan sekitar tahun 2001 dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan sekitarnya.
Sedangkan Pengembangan di daerah Pakembinangun Kabupaten Sleman, baru pada tahun 2005 sampai sekarang di Kebun Sabila Farm, dan Proses panen buah naga dari  informasi yang dapat di terima di lapangan sudah 5 (Lima) kali panen, tahun 2006-2007 hasil panen belum terdomumentasi oleh pemilik Kebun Sabila Farm pada tahun 2007-2008 hasil panen 8.277 Kg, tahun 2008-2009 hasil panen 8.867 Kg, tahun 2009-2010 hasil panen  253.655 Kg. Persentase Hasil panen pada tahun 2009-2010 meningkat. Pada tahun 2010-2011 hasil panen 107.374 Kg, hasil panen 2010-2011 menurun, karena akibat dari letusan gunung  merapi sehingga menganggu pertumbuhan tanaman buah naga dan tahun 20011-2012 hasil panen 150.156 Kg , mengalami pemulihan dan hasil panen mulai meningkat.
Proses panen dilakukan sesuai dengan umur bunga  yang keluar dari sulur dan melakukan penyerbukan selama 20 hari dan berkembang dari bunga ke buah selama 33 hari, baru siap dipanen. Cara panen lebih hati-hati dangan memakai gunting kemudian di letakan pada suatu tempat atau keranjang dan di lakukan pengangkutan ke tempat penyimpanan seperti gudang atau tempat yang aman. Penyortian harus dilakukan memisakan buah yang rusak dan sesuai dengan bentuk besar kecil fisik buah. Pengemasan dapat berlangusng dalam memdukung keamanan dan kenyamanan di saat pengiriman dan penyimpanan sedang berlangsung.
Pemasaran masih bersifat tradisonal belum mampu bersaing dalam dunia ekspor, karena dari presentase hasil panen tiap tahun tidak mencukupi kebutuhan komsumsi masyarakat Indonesia secara universal. Angka jumlah kebutuhan komsumsi masyarakat Indonesia akan buah naga makin meningkat dengan daya tarik akan buah yang memilik manfaat yang baik untuk kesehatan. Buah yang dapat di komsumsi baik masih alami maupun sudah dibuat produk jadi oleh Sabila Farm sepeti minuman Juss dan salei tetapi kesegaran dan khasiat tetap di rasakan. Pendistribusian penjualan Sabila Farm akan buah naga tersebar ke mitra-mitra usaha dan pasar serta kios-kios, baik diluar Jogjakarta maupun di Jogjakarta dan dalam Kebun Sabila Farm.

1.2 Tujuan
a.       Mengetahui tahapan panen dan pasca panen tanaman buah naga (Hyloccereus sp) dikebun Sabila Farm Pakembinangun Kabupaten Sleman Jogjakarta.
b.      Sebagai penambahan ilmu bagi mahasiswa yang baru pertama melakukan observasi tentang buah naga (Hyloccereus sp) dikebun Sabila Farm Pakembinangun Kabupaten Sleman Jogjakarta.



I.                   DESKRIPSI WILAYAH

2.1 Letak Geografis
Desa Pakembinanguan yang berada sekitar 0 km arah utara kemaban Pakem dan 15 Km arah timur Ibukota Sleman memiliki akselerasi baik, muda di jangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain dan sekitarnya oleh jalur transportasi jalan raya. Dilihat dari topografi wilayah Pakembinanguan berada pada ketinggian 398 – 976 Km dari permukaan air laut dengan curah hujan rata 200 mm/tahun, serta suhu rata-rata pertahun adalah 23-30oC. Desa Pakembinanguan dilalui sungai kumlag. Keberadaan sungai dengan air yang mengalir sepanjang tahun di daerah Pakembinangun tersebut membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah. Secara administrasi Desa Pakembinanguan terletak di Kecamaatan Pakem Kabupaten Sleman yang berbatasan dengan beberapa Desa sebagai berikut :
a.       Sebelah utara yaitu Desa Hargobinanguan, Pakem Sleman.
b.      Batas selatan yaitu Desa Umbulmartani, Ngemplah Sleman.
c.       Sebelah barat yaitu Desa Harjobinangun, Pakem Sleman.
d.      Batas utara yaitu Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman.
Wilayah Pakembinanguan meliputi sungai  dan sumber air, yang dilalui oleh sungai/kali besar yaitu sungai kali kuning mengalir dari utara ke selatan. Desa Pakembinanguan hanya mengandalkan sumber air tanah atau sumur sehingga pada musim kemarau jika air sumur berkurang maka sumber air tanah juga berkurang,  akibat mengalami kekeringan dan air untuk kebutuhan pertanian, perikanan dan air minum.

2.2 Iklim Dan Tanah
Wilayah Pakembinanguan kondisi tanahnya merupakan tanah hasil dari pelapukan batuaan vulkanik. Dampak dari erupsi gunung merapi menjadi lapisan tanah berpasir yang tebalnya bervariasi dari 0.3 m s,d 0.5 m. Iklim wilayah Pakembinanguan dengan  ketinggian mencapai 398 – 976 Km, dari permukaan air laut dengan curah hujan rata- rata 200 mm/tahun, serta suhu rata-rata pertahun adalah 23-30oC. Desa Pakembinanguan dilalui sungai kumlag.
Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis dan sangat mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar matahari, angin, dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah sekitar 60 mm/bulan sampai 720 mm/tahun. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila hidup didataran rendah antara 0 – 350 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman buah nga ini antara 260 – 360 C dan kelembaban antara 70 – 90 % (Rukmana, 2003). Tanaman buah naga akan tumbuh baik didaerah tanah yang gembur, dikarenakan perakaran tanaman ini tumbuh menyerap dipermukaan tanah. Bila tanah yang digunakan keras atau liat, akar tidak dapat berpegangan erat pada tanah. (Daniel Kristanto, 2009). Tanaman buah naga tidak tahan terhadap air yang tergenang lama karena dapat menyebabkan perakaran dan batang membusuk. Di samping itu, bila tanaman sedang berbunga atau berbuah, maka keadaaan air yang menggenang dan berlebihan dapat menyebabkan rontoknya semua bunga dan buah. (Cahyono, 2009).
2.3 Potensi Wilayah
Potensi wilayah Desa Pakembinangun dengan lahan seluas 415.99 Ha terbagi dari beberapa peruntukan seperti bangunan umum, jalan, sawah, ladang, Pemukiman, pekuburan, dan lain-lain. Luas lahan yang diperuntukan bangunan adalah seluas 1.28 Ha, jalam sepanjang 15 Ha, sawah dan ladang seluas 1.5 Ha, dan peruntukan dan lain-lain 0.4 Ha.
2.4 Kondisi Umum Sabila Farm
aa. Profil Sabila Farm
Kebun Sabila Farm  didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak Gunung Sutopo dan Ibu Eli dilahan seluas 2.5 Ha di Desa Pakembinanguan Kabupaten Sleman Jogjakarta. Sabila Farm merupakan sebuah badan usaha yang bergerak dibidang agronomi sebagai petani dan supplier komoditas Buah Naga, Papaya, Delima, Sirask dan Srikaya. Pengembangan komoditas pertanian ini terfokus pada tanaman buah naga jenis daging merah (Hylocereus polyrhizus)  dan daging putih (Hylocereus undatus) yang masih dikembangkan untuk peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan 1,6 Ha. Sebagai industri yang bergerak dalam bidang agronomi, Sabila Farm memasarkan buah naga segar (Buah Naga daging Merah Dan Buah Naga Daging Putih). Selain itu Sabila Farm juga menjual Bibit Buah Naga yang siap tanam, dan tanaman buah naga yang bisa dalam bentuk peti atau keranjang. Tahapan pencapaian perkembangan di usahakan untuk merangsang tunas bunga lebih banyak lagi, maka Sabila Farm merencanakan untuk memakai alat teknologi berupa lampu, karena tanaman buah naga lebih peka terhadap penyinaran sehingga lebih cepat mengeluarkan bunga calon buah yang banyak.
bb. Visi dan Misi Sabila Farm
Sabila Farm memiliki Visi yaitu perkembangan pola agribisnis terhadap komoditas pertanian. Misi "Mengembangkan agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani yang bekerja keras, berpikir cerdas, berkarakter mandiri yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan menjadi solusi over kapasitas komoditi buah segar yang diproduksi dalam bentuk produk minuman dan makanan olahan berbahan baku buah naga dengan segment market seluruh Indonesia". 

2.5  Manfaat Buah Naga
              Buah Naga banyak manfaatnya untuk terapi kesehatan dibanding dengan pemanfaatan cita rasa. Khasiat buah naga sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan, memperbaiki kesehatan yang berkaitan dengan darah kulit seperti :
a.       Menstabilkan kandungan gula darah, menghilangkan atau mengurangi racun dalam darah.
b.      Mencegah darah tinggi dan menstabilkan darah rendah, mencegah kanker usus dan mencegah emosi berlebihan.
c.       Meningkatkan daya tahan tubuh dan lebih bersemangat, mencegah pendarahan dan keputihan.
d.      Menghilangkan penyakit kulit, jerawat dan memperbaikai kesehatan mata dan masih banyak lagi yang di rasakan orang yang telah mengkomsumsi buah naga secara rutin.  
Tabel 2.1  : Jenis Gizi Dan Kandungan         
Jenis Gizi
Kandungan
Serat
             0,9 g                   
Kalsium
             8,8 g                    
Protein
             0,229 g
Lemak
             0,61 g                  
Air
             83  g
Karoten
             0,012 g                
Abu
             0,68 g
Cin
             0,430 mg             
Besi      
             0,65 mg
Fosfor
             36,1  mg              
Riboflavin            
             0,045 mg


I.                   HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Produksi Buah Naga di kebun Sabila Farm
Proses pembungaan seleksi kuntum dan buah yaitu serangkaian kegiatan memilih kuntum bunga dan memilih buah yang sesuai dengan persyaratan tanaman buah naga yang produktif.  Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh tanaman dengan produktivitas tinggi dan mampu berbuah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Penyeleksian kuntum bunga yaitu dengan cara memilih satu atau dua bunga yang tumbuh pada setiap sulur atau cabang produksi buah naga. Jika memilih dalam 1 sulur 2 bunga maka harus ada jarak sekitar 30 cm dan kuntum bunga yang dipilih yaitu kuntum bunga yang  menghadap ke matahari. Pemilihan buah dilakukan jika cabang produksi berukuran kecil dan pendek maka buah yang dipilih cukup satu yang mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan buah ini dilakukan untuk memperoleh kualitas buah yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dipasaran.berikut ini dapat di lihat table data panen di bawah ini.
Tabel 4.1 : Data Hasil Panen Buah Naga Merah dan Putih Tahun 2006-200-12                                                                                                                                                
Tahun            BNP DAN BNM                                Presentase
                            ( Kg )                                                  ( % )
             T/2006-2007.  Belum Terdokumentasi                                       
 T/2007-2008.         8.277                                       
                         Lj : 0,050                                                 0.6                 
                         J   : 2,943                                                 35.56   
                         K : 5,284                                                  63.84          

T/2008-2009.         8.867                                              
                        Lj :  1,82                                                 20.52                  
                          J :  3,34                                                 37.74                     
                         K :  3701                                               41.74                 





Ket          : Lj (Luar Jogjakarta), J (Jogjakarta), k (kebun)
                 : BNP (Buah Naga Putih), BNM (Buah Naga Merah)
                 Tabel 4.1 diatas sangat berbanding lurus, hasil tahun 2006-2007 tidak terdokumentasi akibat masalah- maasalah yang ditemukan di lapangan. Tanaman Buah Naga adalah tanaman gurun yang peka pertumbuahannya dengan media tanah kering dan juga peka terhadap sinar matahari, tetapi mulai budidaya tahun 2005 samapai akhir 2006 pemeliharaan yang lakukan dengan memberikan air yang lebih, sehingga tanaman tersebut tidak menghasilkan buah, kemudian dilakukan percobaan untuk tidak di berikan air sehingga bunga dari sulur pun mulai keluar dan Hasil panen tahun 2007-2008, BNP dan BNM 8.277 Kg dan tahun 2008-2009 meningkat menjadi 8.867 Kg. Awal panen sudah dilakukan tahapan membangun mitra-mitra usaha Luar Jogjakarta dan Jogjakarta maupun masyarakat yang berada di sekitar Kebun Sabila Farm belum banyak berminat akan Buah Naga. Panen pun tidak tepat waktu sehingga kualitas buah asam, kondisi kulit buah tidak terlihat matang warna masih hijau akibatnya minat konsumen berkurang.
Tabel 4.2 : Data Hasil Panen Buah Naga Merah dan Putih Tahun 2009-2012
Tahun                    BNP            Presentase                   BNM                Presentase
                             ( Kg)               ( % )                        ( Kg )                     ( % )
              T/2009-2010.         23.655                                            230
                        Lj : 12.225           51.68                         180                        180
                        J   : 7.299             30.86                          -                            0    
                        K  : 4.131             17.46                         50                          50
 T/2010-2011.        7.374                                               100
                         Lj : 2.490             33.77 %                    70                          70 
                          J   : 3.269             44.33%                      -                            0
T/2011-2012:          9.156                                              141
                          Lj : 6075               66.29                      128.5             91.14
                          J   : 825                 9.5                          4.5                 3.19  
                          K : 2256               2471                        8                    5.67  
Ket    : Lj (Luar Jogjakarta), J (Jogjakarta), K (Kebun)
         : BNP (Buah Naga Putih), BNM (Buah Naga Merah)

                          K  : 1.615             21.90                        30                         30
Dari data pada Table 4.2, di atas hasil panen tahun 2009-2012 tidak berbanding lurus, pada tahun 2009-2010 hasil panen BNP 23.655 Kg dan BNM 230 Kg, kemudian tahun 2010-2011 hasil panen menurun drastis BNP 7.374 Kg dan BNM 100 Kg, dan pada tahun 2011-2012 hasil panen mulai meningkat  untuk BNP 9.156 Kg sedangkan BNM 141 Kg. Dari hasil panen pada tahun 2009-2010 sangat memuaskan mendapatkan keuntungan yang banyak. Dan pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan akibat dari letusan Gunung Merapi hujan abu yang berhubungan langsung dengan gangguan lingkungan sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman Buah Naga dan sebagian tanaman pun mati. Sedangkan pada tahun2011-2012 mulai pemuliahan kembali  karena pertumbuahan sudah stabil dan baik.
 
4.3.  Panen Dan Pasca Panen
Tahapan panen dan pasca panen tanaman buah naga di kebun Sabila Farma dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut :

                                    
Buah siap dipetik                 Petik                  Pasca panen            Letakan dikeranjang
                                       

                                    
                          
                         Dibersikan                 Penyortian            Angkut ke tempat penampung

                                                                                                                       
                                                                      
                                         Pengemasan               Distribusi                               

                                                              
                         Gambar 4.1 Tahapan Panen dan Pasca Panen Buah Naga

a.    Panen
            Panen adalah suatu rangkaian kegiatan memetik buah sesuai dengan kriteria masak optimal. Panen menurut (sutriono,2003) adalah pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan sudah saatnya diambil hasilnya. dengan tujuan untuk mendapatkan buah dengan tingkat kematangan sesuai permintaan pasar dengan mutu buah yang baik sesuai standar pasar yang ditujuh. Buah Naga yang dapat di panen memiliki kriteria buah mempunyai tanda – tanda buah yang yang warna kulitnya buah naga berwarna merah mudah cerah, menarik, dan memiliki sisik buah. Buah berukuran besar antara 150-600 g per buah. Daging buah berwarna putih atau merah dengan biji berwarna hitam kecil (McMahon 2003). Kelas super dengan ukuran diatas 700 g, kelas A dengan ukuran antara 500-700 g, kelas B dengan antara ukuran 350-500 g (Kebun Sabila Farm 2008). Kulit buah naga putih dan buah naga merah memiliki perbedaan yaitu buah naga putih berwarna merah magenta dan mengkilat sedangkan buah naga merah lebih berwarna merah mencolok dan agak kusam. Bentuk buah naga putih sebagian besar lebih lonjong sedangkan buah naga merah lebih bulat. Sisik buah naga putih terdapat semburat hijau sedangkan sisik buah naga merah seluruhnya berwarna merah.
Cara panen yang dilakukan dengan memakai gunting yang khusus untuk memotong tangkai buah, dan buah tersebut di letakan dalam keranjang sampai penuh kemudian dilakukan pengangkutan dengan angkong ke gudang atau tempat yang sudah di siapkan. Waktu yang maksimal untuk buah naga yang siap dipanen dari penyerbukan bunga ke buah selama 20 hari dari buah sampai siap di panen 33 hari, buah naga baru bisa di panen mencapai waktu 53 hari.
              Alat yang di gunakan dalam melakukan panen :
a.         Gunting besi yang khusus di pakai untuk memotong tangkai buah
b.         Sarung tangan yaitu melindungi tangan dari tusukan duri buah naga
c.         Sepatu bot yaitu melindungi kaki dari bekas-bekas duri buah naga yang jatuh ke tanah.
d.        Keranjang untuk meletakan buah yang sudah di panen
e.         Angkong untuk melakukan pengangkutan ke gudang atau tempat yang aman.

b.        Pasca Panen
Penanganan pascapanen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen atau diolah lebih lanjut oleh industri ( Anonim, 2012). Pasca panen yang dilakukan, Kebun Sabila Farm tidak hanya menanam serta melakukan pemanenan dan hasil panen dijual tetapi juga dilakukan pengolahan buah naga yang telah dilakukan penyortian, buah naga yang kecil atau tidak layak jual pemiliknya memanfaatkan buah naga menjadi minuman juss dan salei. Hasil lolahan siap di mengkonsumsi dengan karena rasan yang enak, dan mengandung obat dapat menyegarkan tubuh penjualan masih tahap awal percobaan, sebagai bahan campuran kue dan minuman di waktu sarapan  pagi, siang dan sore.
c.         Pengelolahan
Tahapan pembuatan jus di kebun Sabila Farm dapat di lihat pada gambar 4.2 adalah sebagai berikut :
  Pembersihan buah                  Buah dikupas            Direbus              Buah mentah
                                                                                                          di buat    bentolan
                                     

                                    
    Siap Dikomsumsi              Dicampurkan  dengan             Hasil rebus di tempatkan
                                         daging mentolan                            pada media                                                                                                                        

                                                              
                         Gambar 4.2 Tahapan pembuatan jus


Tahapan pembuatan Salei dikebun Sabila Farm dapat dilihat pada gambar 4.3 adalah sebagai berikut :
                                    
 Pembersihan buah          Buah dikupas                Dikukus           Dipindakan ke panci
                                                                                                  
                                      

                                    
                          
      Siap dikomsumsi         Ditempatkan ke media             Dimasak ulang
                                                                                                                                                  
                                                              
                         Gambar 4.3 Tahapan pembuatan salei

Pembuatan minuman jus, proses awal dikupas kulit  buah naga  kemudian direbus dengan air dan gula selama ± 2 jam selanjutnya daging buah yang masih alami di buat bulat-bulat kecil seperti bentolan. hasil yang sudah di rebus di tempatkan pada media yang di siapkan atau gelas di campurkan dengan daging buah naga yang sudah bulat dan siap di komsumsi. Untuk pembuatan salei di kupas kulitnya di kukus ± 2 jam untuk mengurangi air dalam daging buah kemudian dipindakan ke panci yang bersih  di memasak ulang dengan tujuan mengkeringkan air sesudah itu di angkat di tuangkan dalam media sampai dingin dan aduk dengan roti siap di komsumsi. Hasil pasca panen ini banyak sekali yang berminat untuk mengkonsumsinya.
d.        Penyortian
              Penyortian adalah suatu kegiatan menyeleksi dan memisakan buah berdasarkan ukuran dan kondisi buah yang buah rusak dengan yang utuh. Buah utuh di lakukan pembagian kelas berdasarkan kelas masing-masing, alat yang dipakai yaitu timbangan dan keranjang buah. Kelas super dengan ukuran diatas 700 g, kelas A dengan ukuran antara 500-700 g, kelas B dengan antara ukuran 350-500 g, buah yang sudah disortasi siap dimasukan dalam kardus yang aman.
e.           Pengemasan
              Suatu kegiatan pengemasan atau penyusunan buah dalam suatu wadah dengan tujuan untuk melindungi buah dari kerusakan fisik selama proses penyimpanan dan pengangkutan sedang berlangsung. Buah yang sudah dilakukan pengemasan siap dikirimkan ke mitra-mitra usaha Luar Jogjakarta maupun Jogjakarta sedangkan untuk Kebun, kebutuhan konsumen akan Buah Naga banyak maka langsung berikan buah yang telah melewat tahapan pengemasan, konsumen membeli hanya dalam jumlah sedikit sehingga di berikan dalam bentuk eceran.
f.       Pengangkutan
          Pendidtribusian ke semua mitra-mitra usaha seperti daerah pakembinanguan  dengan memakai sepeda motor roda 3 (tosa) sedangkan dalam kota Jogjakarta yang jauh dari kebun dan luar jogjakarta  di lakukan dengan mobil roda 4 angkutan barang.
a.       Penyimpanan
              Penyimpanan merupakan suatu kegiatan untuk mengamankan buah yang dibutukan dalam jangka waktu panjang. Penyimpanan sangat penting untuk produk buah naga, buah yang tetap terlihat segar untuk penyimpnan secara alami membutukan waktu satu minggu, sedangkan untuk penyimpanan dengan memanfaatkan alat bantu seperti kulkas, buah tetap segar membutukan waktu satu bulan bahkan lebih. Cara melakukan penyimpanan dalam kulkas yaitu dengan membungkus buah dengan kertas plastik pastikan di palstik dalam keadaan bersih dan tidak basa, baru siap di masukan dalam wada penyimpanan.
b.        Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Radiosunu, 1986). Menurut Kotler (1997) pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini pada konsep intinya adalah kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Sabila Faram melakukan pemasaran buah naga masih bersifat tradisonal yaitu membanguan mitra-mita usaha. Pemasaran di lakukan diantaranya Luar Jogjakarta, Jogjakarta dan Kebun.
 Pemasaran yang sedang berlangsung dengan baik permintaan yang meningkat sehingga Sabila Farm mendapatkan keuntungan yang maksimal. Banyaknya suatu saluran pemasaran akan ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara yang dilalui oleh suatu barang dan jasa. Saluran pemasaran langsung adalah saluran pemasaran yang produsen secara langsung menjual produknya kepada konsumen. Pengecer merupakan saluran perantara yang dalam pasar tradisonal, perantara tersebut adalah agen-agen penjualan (Limbong, 1985 dalam Puspitadewi, 2008).



PENUTUP

4.3.  Kesimpulan
a.       Tahapan panen telah di lakukan dengan memetik buah tepat waktu 53 hari sehingga meningkatkan kualitas  buah naga segar.
b.      Perlakuan pasca panen dengan penyortian, pengemasan, penyimpanan yang baik dapat menjamin kenyamanan buah segar dan hasil siap di pasarkan, komsumsi oleh konsumen secara alami dan juga diolah lebih lanjut menjadi barang makanan dan minuman jus dan selei.
c.       Hasil panen yang didapatkan dari 2007-2008: 8.277 kg, tahun 2008-2009: 8.867, tahun 2009-2010 BNP 23.655 BNM 230, tahun 2010-2011 BNP 7.374 BNM 100. 2011-2012: BNP 9.156 BNM 141,  di kebun Sabila Farm, belum mencukupi kebutuhan komsumsi pasar Jogjakarta dan luar jogjakarta.
d.      Pengalaman dan pengetahuan di dapat dari pemilik, pembimbing lapangan dan tenaga kerja kebun Sabila Farm tentang panen dan pasca panen buah naga (Hyloccereus sp), sebagai bahan informasi.
4.4.  Saran
Untuk memperoleh hasil buah naga yang banyak dan kualitas  buah segar, sebaiknya tanaman buah naga di lakukan budidaya lebih banyak, pemeliharaan yang intensif dan panen lebih hati-hati agar kondisi kulit buah tetap utuh.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Buah naga. http://www.wikipedia.org/buah naga.
Anonim. 2012. Penanganan Pasca Panen. http://www.wikipedia.org/buah naga.
Cahyono, B. 2009. Buku Terlengkap Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta : Pustaka Mina.
Daniel Kristanto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar Swadaya. Jakarata.
Hew, C. S. 1984. Drymoglossum under Water Stress. American Fern Journal Vol. 74, No. 2 (Apr. – Jun., ), pp. 37-39
Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol). Edisi 9. Prentice-Hall. New Jersey.
Limbong, W.H. 1985 dalam Puspitadewi W. 2008. Skripsi. Analisis Usahatani dan Pemasaran Jamur Tiram di Pulau Lombok. Fakultas Pertanian. Universitas Mataram.
Mursid. 1993 dalam Utami F. 2004. Skripsi. Studi Ekonomi dan Sistem Pemasaran
McMahon G. 2003. Pitaya (Dragon Fruit). Northern Territory Government. FF12: 1-2. (FF12pitaya)
Luders L, McMahon G. 2006. The Pitaya or Dragon Fruit (Hylocereus undatus). Agnote Northern Territory Government. No D42.
Rukmana. 2003. Kaktus. Cet 5. Kanisius. Yogyakarta.
Radiosunu. 1986. Manajemen Pemesaran (Suatu Pendekatan Analisis). BPFE. Yogyakarta
Winarsih. 2007. Hasilkan Buah Berkwalitas Baik. Trubus Mei 2007.
Sutrisno. http:// id.wikipedia.org/wiki/ Buah naga diakses 2 Desembber 2003