Laporan
: Kuliah Kerja Profesi (KKP)
PANEN DAN PASCA PANEN TANAMAN BUAH NAGA ( Hyloccereus sp )
DI
KEBUN SABILA FARM DESA PAKEMBINANGUN SLEMAN JOGJAKARTA


Oleh :
Nama : Steven Mamala
PROGRAM
STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
KHAIRUN
TERNATE
2012
HALAMAN PENGESAHAN
Nama :
Steven Mamala
Npm : 041 209 030
Makalah :
Laporan Kegiatan Magang/ Kuliah
Kerja Propesi( KKP)
Judul :
Panen Dan Pasca Panen Tanaman Buah Naga (Hyloccereussp)
Program
Stud i: Agronomi
Fakultas : Pertanian
Universitas : Khairun Ternate
Telah disyahkan oleh penyelenggara sebagai syarat untuk mengakhiri kegiatan
Magang/Kuliah Kerja Propesi ( KKP ) di Sleman yogyakarta.
Ternate, 17 September 2012
Disyahkan oleh
Pembimbing I
Pembimbing II
(Shubzan Andi. Mahmud
SP.,M,Si) (Betty
Lahati, SP.,M,Si)
NIP
:19730917200212-1001
NIP :19750228200801-2008
Ketua
Program Studi Agronomi
(
Sarni SP.,
M,Si
)
NIP :19801106200801-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas rahmat kesehatan dan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “ Panen dan Pasca Panen Tanaman Buah Naga” dengan baik. Laporan ini
di susun berdasarkan hasil
dari Kuliah Kerja Profesi
(KKP),
di Pakembinanguan Kabupaten Sleman, Jogjakarta. Dengan laporan diharapkan dapat menjadi bahan informasi
dan penambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Dalam menyusun laporan ini,
penulis masih merasa jauh dari kesempurnaan, namun penulis mencobah memperbaiki akan kekurangan tersebut dengan menerima
kritik dan saran yang bersifat konstruksi dari dosen-dosen pembimbing teman-teman
maupun semua pihak, yang tidak terlepasakan dari nuansa-nuansa ilimiah dan nilai-nilai
akademik.
Akhirnya kata dari penulis
semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Ternate,
7 Januari 2013
Steven
Mamala
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... vi
BAB.I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2.
Tujuan...................................................................................................... 3
BAB.II.
DESKRIPSI WILAYAH KKP
2.1.
Letak Geografis....................................................................................... 4
2.2.
Iklim Dan Tanah...................................................................................... 4
2.3.
Potensi Wilayah....................................................................................... 5
2.4
Kondisi Umum Kebun Sabila Farm......................................................... 6
2.5
Manfaat Buah Naga................................................................................. 7
2.6
Jenis Gizi Dan Kandungan....................................................................... 7
BAB.III.
METODE PENGAMBILAN DATA
3.1.
Tehnik Pengambilan Data....................................................................... 8
3.1.
Jenis Dan Sumber Data........................................................................... 8
BAB.IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Produksi buah naga di kebun sabila farm................................................ 9
4.3.
Panen Dan Pasca Panen........................................................................ 12
BAB.V.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2. Saran.................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18
DAFTAR
TABEL
Tabel
2.6 : Jenis Gizi Dan Kandungan................................................................... 7
Tabel
4.2 : Data Hasil Panen Tahun 2006-200-12................................................... 9
Tabel
4.3 : Data Hasil Panen Tahun 2009-2012...................................................... 10
DAFTAR
LAMPIRAN
6.1
Foto
Kegiatan Di Lapangan........................................................................... 17
6.2 Jadwal Kegiatan............................................................................................. 19
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman Buah
Naga (Hyloccereus sp) sangatlah menarik dan saat ini tanaman buah naga telah
menjadi salah satu fenomena di dunia usaha pertanian. Walaupun buah ini belum
terlalu lama dibudidayakan di Indonesia, namun saat ini banyak orang yang mulai
tertarik dengan keberadaan buah ini. Tanaman dengan buah berwarna kulit merah dan
warna daging yang berbeda, menjadi sangat menarik di dunia pertanian Indonesia.
Hal ini disebabkan karena keberadaan buah ini memiliki peluang usaha yang
sangat menjanjikan. Selain itu pengembangan tanaman Buah Naga sangat cocok
dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Buah naga berasal dari
beberapa negara yang memiliki nama umum pitaya, dragon fruit,
strawberry pear, atau night blooming cereus. Nama lain di beberapa
negara seperti di Meksiko, Guatemala Amerika Tenggara dikenal sebagai pitaya,
pitahaya, pitajaya, pitaya roja, dan pitahaya de Cardón. (Luders dan
McMahon 2006). Tumbuhan
ini termasuk tumbuhan CAM (Crassulacean
Acid Metabolisme), yang adaptasi terhadap intensitas cahaya tinggi. Stomata menutup
siang hari dan membuka malam hari. Pengambilan co2 pada malam hari
untuk disintesis menjadi asam krassulasen.
Perkembangan buah naga besar-besaran di beberapa negara Asia
yaitu dalam
Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Permintaan
konsumen yang begitu tinggi, sehingga usaha budidaya naga sangat menguntungkan (Kristanto,
2008).
Kebanyakan Buah Naga yang ditanam pada saat itu adalah yang jenisnya berwarna
putih. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, buah ini mulai ditanam secara
komersil pada tahun 2000 dan mulai dikembangkan sekitar tahun 2001 dibeberapa
daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan sekitarnya.
Sedangkan Pengembangan di daerah Pakembinangun Kabupaten Sleman, baru
pada tahun 2005 sampai sekarang di Kebun Sabila Farm, dan Proses panen buah
naga dari informasi yang dapat di terima
di lapangan sudah 5 (Lima) kali panen, tahun 2006-2007 hasil panen belum
terdomumentasi oleh pemilik Kebun Sabila Farm pada tahun 2007-2008 hasil panen
8.277 Kg, tahun 2008-2009 hasil panen 8.867 Kg, tahun 2009-2010 hasil
panen 253.655 Kg. Persentase Hasil panen
pada tahun 2009-2010 meningkat. Pada tahun 2010-2011 hasil panen 107.374 Kg, hasil
panen 2010-2011 menurun, karena akibat dari letusan gunung merapi sehingga menganggu pertumbuhan tanaman
buah naga dan tahun 20011-2012 hasil panen 150.156 Kg , mengalami pemulihan dan
hasil panen mulai meningkat.
Proses panen dilakukan
sesuai dengan umur
bunga yang keluar dari sulur dan
melakukan penyerbukan selama 20 hari dan berkembang dari bunga ke buah selama
33 hari, baru siap dipanen. Cara panen lebih hati-hati dangan memakai gunting
kemudian di letakan pada suatu tempat atau keranjang dan di lakukan pengangkutan
ke tempat penyimpanan seperti gudang atau tempat yang aman. Penyortian harus
dilakukan memisakan buah yang rusak dan sesuai dengan bentuk besar kecil fisik
buah. Pengemasan dapat berlangusng dalam memdukung keamanan dan kenyamanan di
saat pengiriman dan penyimpanan sedang berlangsung.
Pemasaran
masih bersifat tradisonal belum mampu bersaing dalam dunia ekspor, karena dari
presentase hasil panen tiap tahun tidak mencukupi kebutuhan komsumsi masyarakat
Indonesia secara universal. Angka jumlah kebutuhan komsumsi masyarakat
Indonesia akan buah naga makin meningkat dengan daya tarik akan buah yang
memilik manfaat yang baik untuk kesehatan. Buah yang dapat di komsumsi baik
masih alami maupun sudah dibuat produk jadi oleh Sabila Farm sepeti minuman Juss
dan salei tetapi kesegaran dan khasiat tetap di rasakan. Pendistribusian
penjualan Sabila Farm akan buah naga tersebar ke mitra-mitra usaha dan pasar
serta kios-kios, baik diluar Jogjakarta maupun di Jogjakarta dan dalam Kebun Sabila
Farm.
1.2
Tujuan
a. Mengetahui
tahapan panen dan pasca panen tanaman buah naga (Hyloccereus sp) dikebun
Sabila Farm Pakembinangun Kabupaten Sleman Jogjakarta.
b. Sebagai
penambahan ilmu bagi mahasiswa
yang baru pertama melakukan observasi tentang buah naga (Hyloccereus sp)
dikebun Sabila Farm Pakembinangun Kabupaten Sleman Jogjakarta.
I.
DESKRIPSI WILAYAH
2.1 Letak Geografis
Desa Pakembinanguan yang
berada sekitar 0 km arah utara kemaban Pakem dan 15 Km arah timur Ibukota
Sleman memiliki akselerasi baik, muda di jangkau dan terhubung dengan
daerah-daerah lain dan sekitarnya oleh jalur transportasi jalan raya. Dilihat
dari topografi wilayah Pakembinanguan berada pada ketinggian 398 – 976 Km dari
permukaan air laut dengan curah hujan rata 200 mm/tahun, serta suhu rata-rata
pertahun adalah 23-30oC. Desa Pakembinanguan dilalui sungai kumlag.
Keberadaan sungai dengan air yang mengalir sepanjang tahun di daerah Pakembinangun
tersebut membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah. Secara administrasi
Desa Pakembinanguan terletak di Kecamaatan Pakem Kabupaten Sleman yang
berbatasan dengan beberapa Desa sebagai berikut :
a. Sebelah
utara yaitu Desa Hargobinanguan, Pakem Sleman.
b. Batas
selatan yaitu Desa Umbulmartani, Ngemplah Sleman.
c. Sebelah
barat yaitu Desa Harjobinangun, Pakem Sleman.
d. Batas
utara yaitu Desa Wukirsari, Cangkringan, Sleman.
Wilayah Pakembinanguan meliputi
sungai dan sumber air, yang dilalui oleh
sungai/kali besar yaitu sungai kali kuning mengalir dari utara ke selatan. Desa
Pakembinanguan hanya mengandalkan sumber air tanah atau sumur sehingga pada
musim kemarau jika air sumur berkurang maka sumber air tanah juga berkurang, akibat mengalami kekeringan dan air untuk
kebutuhan pertanian, perikanan dan air minum.
2.2
Iklim Dan Tanah
Wilayah
Pakembinanguan kondisi tanahnya merupakan tanah hasil dari pelapukan batuaan
vulkanik. Dampak dari erupsi gunung merapi menjadi lapisan tanah berpasir yang
tebalnya bervariasi dari 0.3 m s,d 0.5 m. Iklim wilayah Pakembinanguan dengan ketinggian mencapai 398 – 976 Km, dari
permukaan air laut dengan curah hujan rata- rata 200 mm/tahun, serta suhu
rata-rata pertahun adalah 23-30oC. Desa Pakembinanguan dilalui
sungai kumlag.
Tanaman buah naga merupakan tanaman tropis dan sangat mudah
beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar
matahari, angin, dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan
tanaman ini adalah sekitar 60 mm/bulan sampai 720 mm/tahun. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ini akan lebih baik bila hidup didataran rendah antara 0 –
350 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman buah nga ini antara 260
– 360 C dan kelembaban antara 70 – 90 % (Rukmana, 2003). Tanaman
buah naga akan tumbuh baik didaerah tanah yang gembur, dikarenakan perakaran
tanaman ini tumbuh menyerap dipermukaan tanah. Bila tanah yang digunakan keras
atau liat, akar tidak dapat berpegangan erat pada tanah. (Daniel Kristanto,
2009). Tanaman buah naga tidak tahan terhadap air yang tergenang lama karena
dapat menyebabkan perakaran dan batang membusuk. Di samping itu, bila tanaman
sedang berbunga atau berbuah, maka keadaaan air yang menggenang dan berlebihan
dapat menyebabkan rontoknya semua bunga dan buah. (Cahyono, 2009).
2.3 Potensi Wilayah
Potensi wilayah Desa Pakembinangun dengan
lahan seluas 415.99 Ha terbagi dari beberapa peruntukan seperti bangunan umum, jalan,
sawah, ladang, Pemukiman, pekuburan, dan lain-lain. Luas lahan yang
diperuntukan bangunan adalah seluas 1.28 Ha, jalam sepanjang 15 Ha, sawah dan
ladang seluas 1.5 Ha, dan peruntukan dan lain-lain 0.4 Ha.
2.4
Kondisi Umum Sabila Farm
aa. Profil
Sabila Farm
Kebun
Sabila Farm didirikan pada tahun 2001
oleh Bapak Gunung Sutopo dan Ibu Eli dilahan seluas 2.5 Ha di Desa
Pakembinanguan Kabupaten Sleman Jogjakarta. Sabila Farm merupakan sebuah badan
usaha yang bergerak dibidang agronomi sebagai petani dan supplier komoditas
Buah Naga, Papaya, Delima, Sirask dan Srikaya. Pengembangan komoditas pertanian
ini terfokus pada tanaman buah naga jenis daging merah (Hylocereus polyrhizus) dan daging putih (Hylocereus undatus)
yang masih dikembangkan untuk peningkatan produksi dengan memanfaatkan lahan
1,6 Ha. Sebagai industri yang bergerak dalam bidang agronomi, Sabila Farm
memasarkan buah naga segar (Buah Naga daging
Merah Dan Buah Naga Daging Putih). Selain itu Sabila Farm juga menjual
Bibit Buah Naga yang siap tanam, dan tanaman buah naga yang bisa dalam bentuk
peti atau keranjang. Tahapan pencapaian perkembangan di usahakan untuk
merangsang tunas bunga lebih banyak lagi, maka Sabila Farm merencanakan untuk
memakai alat teknologi berupa lampu, karena tanaman buah naga lebih peka
terhadap penyinaran sehingga lebih cepat mengeluarkan bunga calon buah yang
banyak.
bb. Visi
dan Misi Sabila Farm
Sabila Farm memiliki Visi yaitu
perkembangan pola agribisnis terhadap komoditas pertanian. Misi "Mengembangkan
agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meningkatkan
pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani yang bekerja keras,
berpikir cerdas, berkarakter mandiri yang dapat menghasilkan produk yang
berkualitas dan menjadi solusi over kapasitas komoditi buah segar yang diproduksi
dalam bentuk produk minuman dan makanan olahan berbahan baku buah naga dengan
segment market seluruh Indonesia".
2.5
Manfaat Buah Naga
Buah Naga banyak manfaatnya untuk terapi
kesehatan dibanding dengan pemanfaatan cita rasa. Khasiat buah naga sangat baik
untuk kesehatan dan kecantikan, memperbaiki kesehatan yang berkaitan dengan
darah kulit seperti :
a. Menstabilkan
kandungan gula darah, menghilangkan atau mengurangi racun dalam darah.
b. Mencegah
darah tinggi dan menstabilkan darah rendah, mencegah kanker usus dan mencegah
emosi berlebihan.
c. Meningkatkan
daya tahan tubuh dan lebih bersemangat, mencegah pendarahan dan keputihan.
d. Menghilangkan
penyakit kulit, jerawat dan memperbaikai kesehatan mata dan masih banyak lagi
yang di rasakan orang yang telah mengkomsumsi buah naga secara rutin.
Tabel
2.1 : Jenis Gizi Dan Kandungan
Jenis
Gizi
|
Kandungan
|
Serat
|
0,9
g
|
Kalsium
|
8,8
g
|
Protein
|
0,229 g
|
Lemak
|
0,61
g
|
Air
|
83 g
|
Karoten
|
0,012
g
|
Abu
|
0,68 g
|
Cin
|
0,430
mg
|
Besi
|
0,65 mg
|
Fosfor
|
36,1 mg
|
Riboflavin
|
0,045
mg
|
I.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Produksi Buah Naga di kebun Sabila Farm
Proses pembungaan seleksi kuntum dan
buah yaitu serangkaian kegiatan memilih kuntum bunga dan memilih buah yang
sesuai dengan persyaratan tanaman buah naga yang produktif. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh
tanaman dengan produktivitas tinggi dan mampu berbuah sesuai dengan standar
mutu yang telah ditetapkan. Penyeleksian kuntum bunga yaitu dengan cara memilih
satu atau dua bunga yang tumbuh pada setiap sulur atau cabang produksi buah
naga. Jika memilih dalam 1 sulur 2 bunga maka harus ada jarak sekitar 30 cm dan
kuntum bunga yang dipilih yaitu kuntum bunga yang menghadap ke matahari. Pemilihan buah dilakukan
jika cabang produksi berukuran kecil dan pendek maka buah yang dipilih cukup
satu yang mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan buah ini dilakukan untuk
memperoleh kualitas buah yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
dipasaran.berikut ini dapat di lihat table data panen di bawah ini.
Tabel
4.1 : Data Hasil Panen Buah Naga Merah dan Putih Tahun 2006-200-12
Tahun BNP DAN BNM Presentase
( Kg ) ( %
)
|
T/2006-2007. Belum Terdokumentasi
T/2007-2008. 8.277
Lj : 0,050 0.6
J : 2,943 35.56
K : 5,284 63.84
|
T/2008-2009.
8.867
Lj : 1,82
20.52
J : 3,34
37.74
K : 3701
41.74
|
Ket
: Lj (Luar Jogjakarta), J (Jogjakarta), k (kebun)
: BNP (Buah Naga Putih), BNM (Buah Naga Merah)
Tabel 4.1 diatas sangat berbanding lurus,
hasil tahun 2006-2007 tidak terdokumentasi akibat masalah- maasalah yang
ditemukan di lapangan. Tanaman Buah Naga adalah tanaman gurun yang peka
pertumbuahannya dengan media tanah kering dan juga peka terhadap sinar matahari,
tetapi mulai budidaya tahun 2005 samapai akhir 2006 pemeliharaan yang lakukan
dengan memberikan air yang lebih, sehingga tanaman tersebut tidak menghasilkan
buah, kemudian dilakukan percobaan untuk tidak di berikan air sehingga bunga
dari sulur pun mulai keluar dan Hasil panen tahun 2007-2008, BNP dan BNM 8.277
Kg dan tahun 2008-2009 meningkat menjadi 8.867 Kg. Awal panen sudah dilakukan
tahapan membangun mitra-mitra usaha Luar Jogjakarta dan Jogjakarta maupun
masyarakat yang berada di sekitar Kebun Sabila Farm belum banyak berminat akan Buah
Naga. Panen pun tidak tepat waktu sehingga kualitas buah asam, kondisi kulit
buah tidak terlihat matang warna masih hijau akibatnya minat konsumen
berkurang.
Tabel
4.2 : Data Hasil Panen Buah Naga Merah dan Putih Tahun 2009-2012
Tahun BNP
Presentase BNM Presentase
( Kg) ( % ) ( Kg ) ( % )
|
T/2009-2010. 23.655 230
Lj
: 12.225 51.68
180 180
J :
7.299 30.86 - 0
K :
4.131 17.46 50 50
T/2010-2011. 7.374 100
Lj : 2.490 33.77 % 70 70
J :
3.269 44.33% -
0
K
: 1.615 21.90
30
30
|
Dari data pada Table 4.2, di atas hasil panen tahun
2009-2012 tidak berbanding lurus, pada tahun 2009-2010 hasil panen BNP 23.655
Kg dan BNM 230 Kg, kemudian tahun 2010-2011 hasil panen menurun drastis BNP
7.374 Kg dan BNM 100 Kg, dan pada tahun 2011-2012 hasil panen mulai
meningkat untuk BNP 9.156 Kg sedangkan
BNM 141 Kg. Dari hasil panen pada tahun 2009-2010 sangat memuaskan mendapatkan
keuntungan yang banyak. Dan pada tahun 2010-2011 mengalami penurunan akibat
dari letusan Gunung Merapi hujan abu yang berhubungan langsung dengan gangguan lingkungan
sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman Buah Naga dan sebagian tanaman pun
mati. Sedangkan pada tahun2011-2012 mulai pemuliahan kembali karena pertumbuahan sudah stabil dan baik.
4.3. Panen Dan Pasca Panen
Tahapan panen
dan pasca panen tanaman buah naga di kebun Sabila Farma dapat di lihat pada
gambar 4.1 sebagai berikut :

















Gambar 4.1 Tahapan Panen dan Pasca Panen Buah
Naga
a. Panen
Panen adalah suatu rangkaian
kegiatan memetik buah sesuai dengan kriteria masak optimal. Panen menurut (sutriono,2003) adalah
pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan sudah saatnya diambil
hasilnya. dengan tujuan untuk mendapatkan buah dengan tingkat
kematangan sesuai permintaan pasar dengan mutu buah yang baik sesuai standar
pasar yang ditujuh. Buah
Naga yang dapat di panen memiliki
kriteria buah mempunyai tanda – tanda buah yang yang warna kulitnya buah naga
berwarna merah mudah cerah, menarik, dan memiliki sisik buah. Buah berukuran
besar antara 150-600 g per buah. Daging buah berwarna putih atau merah dengan
biji berwarna hitam kecil (McMahon 2003). Kelas super dengan ukuran diatas 700
g, kelas A dengan ukuran antara 500-700 g, kelas B dengan antara ukuran 350-500
g (Kebun Sabila Farm 2008). Kulit buah naga putih dan buah naga merah memiliki
perbedaan yaitu buah naga putih berwarna merah magenta dan mengkilat sedangkan
buah naga merah lebih berwarna merah mencolok dan agak kusam. Bentuk buah naga
putih sebagian besar lebih lonjong sedangkan buah naga merah lebih bulat. Sisik
buah naga putih terdapat semburat hijau sedangkan sisik buah naga merah
seluruhnya berwarna merah.
Cara panen yang dilakukan dengan memakai
gunting yang khusus untuk memotong tangkai buah, dan buah tersebut di letakan
dalam keranjang sampai penuh kemudian dilakukan pengangkutan dengan angkong ke
gudang atau tempat yang sudah di siapkan. Waktu yang maksimal untuk buah naga
yang siap dipanen dari penyerbukan bunga ke buah selama 20 hari dari buah
sampai siap di panen 33 hari, buah naga baru bisa di panen mencapai waktu 53
hari.
Alat yang di gunakan dalam
melakukan panen :
a.
Gunting besi yang khusus di pakai untuk
memotong tangkai buah
b.
Sarung tangan yaitu melindungi tangan
dari tusukan duri buah naga
c.
Sepatu bot yaitu melindungi kaki dari
bekas-bekas duri buah naga yang jatuh ke tanah.
d.
Keranjang untuk meletakan buah yang
sudah di panen
e.
Angkong untuk melakukan pengangkutan ke
gudang atau tempat yang aman.
b.
Pasca Panen
Penanganan pascapanen adalah
tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pascapanen agar hasil
pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen atau diolah lebih lanjut oleh
industri ( Anonim, 2012). Pasca panen yang dilakukan, Kebun
Sabila Farm tidak hanya menanam serta melakukan pemanenan
dan hasil panen dijual tetapi juga dilakukan pengolahan buah naga yang
telah dilakukan penyortian, buah naga yang kecil atau
tidak layak jual pemiliknya memanfaatkan buah naga menjadi minuman juss dan salei. Hasil lolahan siap di mengkonsumsi
dengan karena
rasan yang enak, dan mengandung obat dapat menyegarkan tubuh penjualan masih tahap awal percobaan, sebagai bahan campuran
kue dan minuman di waktu sarapan pagi,
siang dan sore.
c.
Pengelolahan













daging
mentolan pada media
Gambar 4.2 Tahapan pembuatan
jus
Tahapan pembuatan Salei dikebun Sabila
Farm dapat dilihat pada gambar 4.3 adalah sebagai berikut :













Gambar 4.3 Tahapan
pembuatan salei
Pembuatan minuman jus, proses awal dikupas
kulit buah naga kemudian direbus dengan air dan gula selama ±
2 jam selanjutnya daging buah yang masih alami di buat bulat-bulat kecil
seperti bentolan. hasil yang sudah di rebus di tempatkan pada media yang di
siapkan atau gelas di campurkan dengan daging buah naga yang sudah bulat dan
siap di komsumsi. Untuk pembuatan salei di kupas kulitnya di kukus ± 2 jam untuk
mengurangi air dalam daging buah kemudian dipindakan ke panci yang bersih di memasak ulang dengan tujuan mengkeringkan
air sesudah itu di angkat di tuangkan dalam media sampai dingin dan aduk dengan
roti siap di komsumsi. Hasil pasca panen ini banyak sekali yang berminat untuk mengkonsumsinya.
d.
Penyortian
Penyortian
adalah suatu kegiatan menyeleksi dan memisakan buah berdasarkan ukuran dan
kondisi buah yang buah rusak dengan yang utuh. Buah utuh di lakukan pembagian
kelas berdasarkan kelas masing-masing, alat yang dipakai yaitu timbangan dan
keranjang buah. Kelas super dengan ukuran diatas 700 g, kelas A dengan ukuran
antara 500-700 g, kelas B dengan antara ukuran 350-500 g, buah yang sudah
disortasi siap dimasukan dalam kardus yang aman.
e.
Pengemasan
Suatu
kegiatan pengemasan atau penyusunan buah dalam suatu wadah dengan tujuan untuk
melindungi buah dari kerusakan fisik selama proses penyimpanan dan pengangkutan
sedang berlangsung. Buah yang sudah dilakukan pengemasan siap dikirimkan ke
mitra-mitra usaha Luar Jogjakarta maupun Jogjakarta sedangkan untuk Kebun,
kebutuhan konsumen akan Buah Naga banyak maka langsung berikan buah yang telah
melewat tahapan pengemasan, konsumen membeli hanya dalam jumlah sedikit
sehingga di berikan dalam bentuk eceran.
f. Pengangkutan
Pendidtribusian ke semua
mitra-mitra usaha seperti daerah pakembinanguan
dengan memakai sepeda motor roda 3 (tosa) sedangkan dalam kota
Jogjakarta yang jauh dari kebun dan luar jogjakarta di lakukan dengan mobil roda 4 angkutan
barang.
a. Penyimpanan
Penyimpanan
merupakan suatu kegiatan untuk mengamankan buah yang dibutukan dalam jangka
waktu panjang. Penyimpanan sangat penting untuk produk buah naga, buah yang
tetap terlihat segar untuk penyimpnan secara alami membutukan waktu satu
minggu, sedangkan untuk penyimpanan dengan memanfaatkan alat bantu seperti
kulkas, buah tetap segar membutukan waktu satu bulan bahkan lebih. Cara
melakukan penyimpanan dalam kulkas yaitu dengan membungkus buah dengan kertas
plastik pastikan di palstik dalam keadaan bersih dan tidak basa, baru siap di
masukan dalam wada penyimpanan.
b.
Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Radiosunu, 1986).
Menurut Kotler (1997) pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan yang bernilai
dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini pada konsep intinya adalah kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands). Sabila
Faram melakukan pemasaran buah naga masih bersifat tradisonal yaitu membanguan
mitra-mita usaha. Pemasaran di lakukan diantaranya Luar Jogjakarta, Jogjakarta
dan Kebun.
Pemasaran yang sedang berlangsung dengan baik
permintaan yang meningkat sehingga Sabila Farm mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Banyaknya
suatu saluran pemasaran akan ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara yang
dilalui oleh suatu barang dan jasa. Saluran pemasaran langsung adalah saluran
pemasaran yang produsen secara langsung menjual produknya kepada konsumen.
Pengecer merupakan saluran perantara yang dalam pasar tradisonal, perantara
tersebut adalah agen-agen penjualan (Limbong, 1985 dalam Puspitadewi,
2008).
PENUTUP
4.3. Kesimpulan
a. Tahapan
panen telah di lakukan dengan memetik buah tepat waktu 53 hari sehingga
meningkatkan kualitas buah naga segar.
b. Perlakuan
pasca panen dengan penyortian, pengemasan, penyimpanan yang baik dapat menjamin
kenyamanan buah segar
dan hasil siap di pasarkan, komsumsi oleh konsumen secara alami dan juga diolah
lebih lanjut menjadi barang makanan dan minuman jus dan selei.
c. Hasil
panen yang didapatkan dari 2007-2008: 8.277 kg, tahun 2008-2009: 8.867, tahun
2009-2010 BNP 23.655 BNM 230, tahun 2010-2011 BNP 7.374 BNM 100. 2011-2012: BNP
9.156 BNM 141, di kebun Sabila Farm, belum
mencukupi kebutuhan komsumsi pasar Jogjakarta dan luar jogjakarta.
d. Pengalaman
dan pengetahuan di dapat dari pemilik, pembimbing lapangan dan tenaga kerja
kebun Sabila Farm tentang panen dan pasca panen buah naga (Hyloccereus sp),
sebagai bahan informasi.
4.4. Saran
Untuk
memperoleh hasil buah naga yang banyak dan kualitas buah segar, sebaiknya tanaman buah naga di
lakukan budidaya lebih banyak, pemeliharaan yang intensif dan panen lebih
hati-hati agar kondisi kulit buah tetap utuh.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. 2009. Buku Terlengkap Sukses Bertanam Buah Naga.
Jakarta : Pustaka Mina.
Daniel
Kristanto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Penebar
Swadaya. Jakarata.
Hew,
C. S. 1984. Drymoglossum under Water Stress. American Fern Journal Vol. 74, No.
2 (Apr. – Jun., ), pp. 37-39
Kotler,
P. 1997. Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol). Edisi 9. Prentice-Hall. New Jersey.
Limbong,
W.H. 1985 dalam Puspitadewi W. 2008. Skripsi. Analisis Usahatani dan
Pemasaran Jamur Tiram di Pulau Lombok. Fakultas Pertanian. Universitas
Mataram.
Mursid.
1993 dalam Utami F. 2004. Skripsi. Studi Ekonomi dan Sistem Pemasaran
McMahon
G. 2003. Pitaya (Dragon Fruit). Northern Territory Government. FF12:
1-2. (FF12pitaya)
Luders
L, McMahon G. 2006. The Pitaya or Dragon Fruit (Hylocereus undatus). Agnote
Northern Territory Government. No D42.
Rukmana.
2003. Kaktus. Cet 5. Kanisius. Yogyakarta.
Radiosunu. 1986. Manajemen Pemesaran (Suatu Pendekatan Analisis).
BPFE. Yogyakarta
Winarsih. 2007.
Hasilkan Buah Berkwalitas Baik. Trubus Mei 2007.
Sutrisno.
http:// id.wikipedia.org/wiki/ Buah naga diakses 2 Desembber 2003